Jumat, 02 Oktober 2009

Seni Topeng Ireng Jimat Kalimosodo

Tari Topeng Ireng merupakan bentuk kesenian kreasi baru, namun masih berbasis pada seni kerakyatan seperti halnya Grasak. Meskipun Topeng Ireng berkembang di daerah Magelang namun ternyata kemunculan tarian tersebut banyak diilhami oleh bentuk kesenian yang berada pada suku Dayak di Kalimantan. Hal ini nampak jelas terlihat pada motif dan bentuk kostum yang dikenakan, tabuhan musik, dan bentuk gerakan tarinya.


Kelompok kesenian topeng ireng "Jimat Kalimosodo" dusun Bawangan sendiri memiliki 80 orang anggota baik putra maupun putri. Kesenian ini telah melakukan pentas di berbagai daerah.

“Sekali pentas minimal 17 orang anggota yang kami sertakan, jika menampilkan
sebuah kolosal maka bisa sampai 25 orang, hasil dana yang masuk langsung masuk
kas kelompok untuk menutupi semua biaya operasional, jika ada kelebihannya barudimasukkan ke kas anggota” tutur Bpk. Edy Supriyanto Selaku Pelindung kesenian di Dusun Bawangan
Seni Topeng Ireng Jimat Kalimosodo terdiri dari Rodat Putra, Rodat Putri, Monolan, Rodat Campuran dan Rodat Variasi. Jenis yang akan ditampilkan atau dipentaskan menyesuaikan permintaan.

Sedangkan arti dari Jimat Kalimosodo sendiri adalah sebagai berikut. "Jimat" dalam bahasa jawa artinya pegangan/wejangan yang tak terlihat, "Kalimosodo" artinya Kalimat Shahadat atau dalah bahasa jawa diartikan sebagai unsur kebajikan. jadi arti "Jimat Kalimosodo" adalah Berpegang kepada unsur kebajikan yang tak perlu diperlihatkan.

Rasa kecintaan serta semangat para anggotalah yang telah melestarikan kesenian topeng ireng.